“Sekolah Kehidupan”
Kamis, 04 April 2013, 2.11 AM
“Sekolah Kehidupan”
Dunia adalah tempat Alloh Subhanahu wa ta’ala menguji manusia. Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan dalam hidupnya, baik kesalahan yang disengaja maupun kesalahan yang tidak disengaja. Perbuatan dosa membawa akibat buruk pada kehidupan seseorang, baik pada kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat.
Setiap manusia telah dibekali dengan “radar supercanggih” oleh Alloh untuk mendeteksi perbuatan dosa yang dilakukannya. “Radar supercanggih” dalam diri manusia akan selalu memberikan semacam peringatan atau “alarm” pada dirinya yaitu perasaan tidak nyaman dalam hatinya seperti perasaan gelisah, takut, cemas, dan tidak tenang. Misalnya, para koruptor, pembunuh, pezina/pelaku pelecehan seksual, pendusta, pencuri, pengkhianat, orang yang menyakiti atau menzalimi orang lain, mereka ini tidak pernah merasa tenang dan nyaman dalam hidupnya, meskipun tidak ada orang lain yang melihat atau mengetahui perbuatan dosa yang mereka lakukan.
Alloh SWT telah memberikan hati nurani untuk merasakan akibat dari suatu perbuatan. Jadi, perbuatan dosa sekecil apapun akan terdeteksi oleh “radar supercanggih” berupa perasaan gelisah, tidak tenang dan tidak nyaman di dalam hati. Hal ini sebagaimana sabda Rosululloh SAW: “Dosa membuat hati menjadi gelisah” (HR. Muslim). “Bertanyalah kepada hati dan nafsumu. Kebaikan itu ialah apa yang menyebabkan jiwa dan hati tenteram kepadanya. Sedangkan keburukan adalah apa yang merisaukan jiwa dan menyebabkan ganjalan dalam dada” (HR. Muslim)
Alloh SWT berfirman: “Katakanlah: hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Alloh. Sesungguhnya alloh mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Q.S. Az-Zumar (39): 53).
Imam an-Nawawi menyatakan: “Para ulama berkata bahwa bertobat dari setiap dosa hukumnya adalah wajib. Jika maksiat (dosa) itu antara hamba dengan Alloh –yang tidak ada sangkut pautnya dengan hak manusia, syaratnya ada tiga: hendaknya menjauhi maksiat tersebut, harus menyesali perbuatan dosa (maksiat) yang pernah dilakukannya, bertekad untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi. Jika salah satu syarat ini tidak dipenuhi, maka tobatnya tidak sah”.
Sedangkan bertobat dari dosa yang dilakukan terhadap manusia, harus memenuhi ketiga syarat tobat dosa terhadap Alloh, kemudian memenuhi hak orang yang dizalimi. Misalnya, jika saya telah menyakiti hati orang lain, maka caranya dengan meminta maaf kepada orang yang telah saya sakiti. Jika berupa harta benda, maka saya harus mengembalikan atau mengganti hak orang yang telah saya zalimi. Jika berupa hukuman (had), maka saya harus memberinya kesempatan untuk membalas atau meminta maaf kepadanya.
Kehidupan di dunia diibaratkan seperti sebuah sekolah kehidupan. Ketika saya harus menjalani ujian di sekolah kehidupan ini, saya termasuk kelompok murid yang mana ya…?
Ketika saya mengalami kesulitan, kesusahan dan kesempitan dalam hidup, semua ini merupakan bagian dari rahmat Alloh, agar saya dapat merasakan kebahagiaan, kesenangan dan kelapangan dalam hidup.
Ketika saya mengalami sakit dan kekurangan harta, semua ini merupakan peringatan dari Alloh agar saya belajar menghargai dan memelihara nikmat dan karunia-Nya, agar saya lebih berhati-hati menggunakan berbagai pemberian-Nya yang tak berhingga kepada saya.
Ketika saya merasa kecewa karena tidak mendapatkan apa yang saya harapkan, Alloh pasti telah menyiapkan sesuatu yang lebih baik dan lebih indah untuk saya.
Ketika saya menghadapi berbagai bahaya, rintangan dan kesulitan hidup, semuanya merupakan peringatan dan ujian dari Alloh agar saya segera memohon ampun kepada-Nya.
Ketika saya mengalami kegagalan dalam hidup, semua itu merupakan cara Alloh untuk mengajarkan kepada saya tentang arti kesungguhan dan ketekunan.
Ketika saya merasakan kesedihan, kedukaan dan musibah dalam hidup, semua ini merupakan bagian dari kasih sayang Alloh.
Ketika saya mengalami kebaikan, keburukan, keuntungan atau kerugian, semua itu terkandung makna baik dari Alloh pada setiap kejadian.
Di balik cobaan dan berbagai ujian kehidupan yang Alloh berikan, sesungguhnya Alloh sedang menunda pemberian kemuliaan. Bahwa Alloh akan memberiku karunia yang berlimpah.
“Rasululloh SAW bersabda: Siapa yang banyak memohon ampunan kepada Alloh, niscaya Alloh akan membebaskannya dari berbagai kedukaan, melapangkan dari berbagai kesempitan, dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka”. (H.R. Ahmad)
–oOo–