💖ԵհɑղƘ վօմ ɑղժ հɑԹԹíҽՏԵ ҍíɾԵհժɑվ, ժҽɑɾҽՏԵ Ms. Diah Indriasih Soesanto Hoesadi💖
MENDIDIK ANAK UNTUK MENDIRIKAN SHOLAT
*MENJADI QUDWAH ATAU TELADAN
UNTUK MEREKA*
Sungguh tidak masuk akal jika seseorang ayah/ibu menyuruh anaknya sholat sedangkan dia tidak menjadi contoh dalam mengerjakannya, atau malah meninggalkan sholat tersebut. Alloh Ta’ala berfirman:
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk mendirikan sholat dan bersabarlah dalam mengerjakannya, kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang member rezeki kepadamu. Dan akibat yang baik itu bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS Thoha, ayat 132).
Dalam ayat ini Alloh Ta’ala
menjelaskan 2 hal, yaitu:
1. Perintah untuk menyuruh keluarganya mendirikan sholat, dan termasuk dari sebuah keluarga adalah istri dan anak.
2. Perintah untuk bersabar dalam mengerjakannya.
Seorang mukmin apabila dapat menjaga sholatnya (berjamaah), sabar dalam pelaksanaannya (tepat waktu) sebagaimana perintah Alloh Ta’ala dalam ayat di atas, maka ketika itulah bisa dikatakan sebagai teladan bagi keluarga dan anak-anaknya. Sehingga ketika dia memerintahkan dan mendorong anaknya untuk sholat mereka akan menerima dan mentaatinya.
Diceritakan oleh Muqotil bin Muhammad Al Atikiy, dia berkata, “Saya datang bersama ayah dan saudaraku ke rumah Abu Ishaq Ibrohim Al Harobi, maka beliau (Abu Ishaq) berkata kepada ayahku, ‘Apakah mereka itu anak-anakmu?’ Ayahku menjawab, ‘Ya.’ Abu Ishaq berkata, ‘Hati-hatilah, jangan sampai mereka melihatmu berbuat amalan yang dilarang Alloh (bermaksiat), karena itu akan menurunkan wibawamu di mata mereka.”
Sungguh, apabila anak-anak melihat kita senantiasa mengerjakan dan menjaga sholat, maka tidak diragukan lagi mereka akan mengikuti dan meniru kita berikut akan tumbuh kecintaan mereka dalam beribadah kepada Alloh Ta’ala.
MEMBERI PERINGATAN DAN DORONGAN DENGAN LEMBUT
Hal ini pernah dicontohkan oleh Luqman ketika ia berpesan kepada anak-anaknya untuk senantiasa mendirikan sholat. Sebagaimana disebutkan dalam firman Alloh Ta’ala,
“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Alloh).”
(QS Luqman, ayat 17)
Ayat ini menunjukkan bahwa salah satu jalan mendidik anak kita untuk mengerjakan sholat adalah, dengan mengingatkan dan mendorong mereka mengerjakannya terlebih ketika memasuki waktu sholat. Tentu dengan berlandaskan kelembutan bukan kekerasan yang dikedepankan. Kelembutan adalah hal yang penting dalam berdakwah secara umum (An Nahl 125). Maka yang perlu kita lakukan adalah selalu mendorong dengan kelembutan dan penuh kasih saying sehingga mereka akan terbiasa mengerjakannya.
MENGHUKUMNYA JIKA MENINGGALKAN SHOLAT
Perlu diperhatikan bahwa orang tua boleh menghukum apabila mereka sudah berumur 10 tahun. Sebagaimana disebutkan pada hadits Nabi SAW di atas, “Dan pukul (hukum) lah mereka bila meninggalkan sholat pada saat mereka telah berusia sepuluh tahun.”
Jika anak sulit diajak atau disuruh maka hukuman adalah cara terakhir yang dapat kita lakukan. Dalam menghukum tentu diperlukan cara yang lembut dan penuh kasih sayang. Jangan sampai ada tindak kekerasan dan niat menyakiti.
Ingatlah, bahwa hukuman dilakukan ketika seorang pendidik telah melakukan tahapan-tahapan pengajaran dan mencari solusi yang terbaik (selain menghukum anak) sebelum benar-benar memutuskan untuk menghukum anak. Wallohu’alam.