❤Loving MOM❤

❤In memoriam of life of My beloved MOM (01st April – 01st Dec 2001). You always be The Real Angel for Your descendant❤ I wanna make my MOM proud of me. I am always longing for my MOM in every breath of my life ❤ We always love You deeply truely forever until our last breath, MOM❤ May The Almighty Alloh bless Your noble soul in the highest Paradise, Aamiin yaa Robb ❤

 (Ibunda wafat pada 01 Desember 2001. Dan website ini saya design dengan niat saya, semoga seluruh kebaikan yang tersirat pada artikelnya, menjadi amal jariyah bagi Ibunda tercinta di hadapan Ilahi Robbi. Amiin.)

Ibu… sesungguhnya ananda banyak menyusahkanmu… di saat ananda meronta-ronta ingin melihat dunia ini, Ibu sanggup bertarung nyawa utuk memberiku peluang hidup di dunia ini. Saat terdengar suara tangis ananda, Ibu tersenyum dalam kepayahan… ketika dalam pembesaranku, ananda banyak menyusahkan Ibu.

Tetapi, walau bagaimana nakalnya ananda, walau bagaimana cerewetnya ananda, Ibu tidak pernah menjewer apalagi memukul ananda. Ibu melayani ananda tanpa mengenal arti penat jemu, tanpa mengenal arti marah dan kecewa. Sekalipun Ibu marah terhadapku, tidak pernah Ibu melukai hati ananda, malah Ibu lebih senang menyimpannya dalam hatimu…walau hati Ibu sakit.

Walaupun Ibu sedang dalam kesedihan, Ibu tidak pernah menunjukkan kepedihan hatimu kepada ananda, malah Ibu tersenyum kepada ananda.

Apabila ananda dalam kepayahan, Ibu sering mengingatkan ananda, bahwa kepayahan memberi kita pelajaran, menjadi insan yang bertaqwa. Apabila ananda jatuh, Ibu ulurkan tanganmu, Ibu bantu ananda bangun sambil tersenyum dan memeluk ananda.

Ibu.. engkau sering mengingatkan anada kepada besarnya kekuasaan Allah Yang Maha Esa. Jika ananda tertinggal sholat, Ibu banyak menasehati ananda. Saat itu, hati ananda memberontak, tetapi Ibu dapat membaca hati ananda, Ibu memeluk erat ananda, seraya berkata: “Sayang..jika kita sholat, Alloh akan memberkatimu. Sayang…jika kita tidak ada harta di dunia, tetapi jika kita sholat, maka harta kita di akhirat lebih berganda banyaknya”.

Ibu tidak pernah mengucapkan selamat kepadaku bila ananda berjaya, Ibu hanya mengusap kepalaku. Tetapi bila ananda gagal, Ibu akan menasehatiku.

Kini, ananda mengerti bahwa ketika Ibu mengusap kepala ananda, maka seluruh kasih sayang Ibu meresap ke dalam jiwa ananda.

 

 

 

Print Friendly